Beranda blog

Diduga Pengedar Sabu, Warga Pancoran Dicokok Polisi

IMG-20250408-WA0090

BONDOWOSO, Lagi-lagi Jajaran satuan reserse narkoba (Sat Reskoba) Polres Bondowoso mencokok Zainullah Bin Senol (30). Pasalnya ia diduga sebagai pengedar serbuk kristal atau sabu.

Zainullah warga dusun Widoro, Desa Pancoran, Bondowoso, Jawa Timur ini bertekuk lutut saat dicokok petugas, betapa tidak ia ketahuan menyembunyikan sabu didalam saku depan celananya.

Iptu Hadi Sukisman,Kasat Resnarkoba Polres Bondowoso mengatakan, Senol diamankan di jalan dusun Widoro, Desa Pancoran, Kecamatan kota Bondowoso,Rabu (3/7/2019) sekira pukul 23.00 WIB.

Penangkapan tersebut berawal dari informasi masyarakat yang menyampaikann adanya pelaku peredaran narkoba jenis sabu. Dengan ciri-ciri sesuai dengan tampilan fisik pelaku.

Setelah dilakukan penyelidikan dan dilakukan penggeledahan,ditemukan pada saku celana depan bungkusan plastik kecil yang berisi sabu.

“Dari Zainullah berhasil diamankan beberapa barang bukti, yaitu satu paket sabu yang dibungkus klip plastik disolasi. Serta uang tunai Rp 350 ribu dan satu HP,” kata Iptu Hadi, Kamis (4/7/2019).

Diterangkan bahwa berdasarkan barang bukti yang bersangkutan diduga melanggar Pasal 114 ayat (1) Subs Pasal 112 ayat (1) UU.RI No. 35 Tahun 2009, Tentang Narkotika.

“Ancaman hukuman minimal 6 tahun, maksimal 20 tahun,” katanya.

Sementara untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, serta penyidikan Zainullah diamankan di Mako Polres Bondowoso, setelah nanti berkas lengkap atau P21 akan segera diserahkan ke Kejaksaan.

1744129950993

Diterjang Hujan Lebat, Dapur Rumah Warga Besuki Situbondo Ambruk

IMG-20250408-WA0090

Situbondo – Hujan lebat yang disertai hembusan angin kencang di Kecamatan Besuki telah memporak porandakan dapur rumah warga yang bernama Samawi (55). Rumah Sanawi yang berlokasi di Rt 03, Rw 01, Dusun Mandar, Desa Belimbing, Besuki, Situbondo, Jawa Timur tepat pukul 03.00 dini hari, Jumat, (8/3).


Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun media online ini di lapangan menyebutkan bahwa, panjang rumah 5 meter dan lebar 6 meter yang berpenghuni 5 jiwa tersebut hancur pada bagian dapurnya.
“Untung saja kelima penghuni rumah itu selamat meski dalam keadaan tertidur lelap,” ujar Sonata, anggota tim Paskalis BPBD Situbondo, Jumat, (8/3).


Sonata menambahkan bahwa kerugian yang dialami korban yakni diperkirakan sekitar Rp 15 juta. (ans)

1744129950993

Lapas Banyuwangi Banyuwangi Teken Kerja Sama dengan Polisi dan BNNK Guna Berantas Narkoba 

IMG-20250408-WA0090

Banyuwangi – Dalam rangka pencegahan serta pemberantasan peredaran narkoba, Lapas Kelas IIA Banyuwangi melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan aparat kepolisian dan BNNK setempat, Kamis (23/10/2025).

Kerja sama ini difokuskan pada penguatan tugas dan fungsi petugas pemasyarakatan, khususnya dalam upaya memberantas peredaran narkoba di dalam Lapas.

“Melalui kerja sama dengan Polresta dan BNNK ini, kami yakin akan tercipta efektivitas dan optimalisasi pelaksanaan tugas dan fungsi kami, khususnya dalam pencegahan dan pemberantasan peredaran gelap narkoba,” ujar Kalapas Banyuwangi, I Wayan Nurasta Wibawa.

Wayan mengungkapkan beberapa poin pokok dalam perjanjian kerja sama tersebut meliputi pelaksanaan razia gabungan secara rutin, pertukaran data dan informasi intelijen, hingga pelaksanaan tes urine secara mendadak baik kepada warga binaan maupun para pegawai.

“Tujuannya jelas, yaitu untuk mencegah masuknya barang terlarang, khususnya narkoba, dan memberantas peredaran gelap narkoba di dalam lapas,” tegasnya.

Wayan menegaskan bahwa pihaknya tidak akan memberikan toleransi terhadap siapapun yang bermain-main dengan narkoba. “Apabila terbukti, baik warga binaan maupun petugas, akan dikenakan sanksi dan ditindak tegas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” imbuhnya.

Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas langkah proaktif yang dibangun oleh Lapas. Menurutnya, langkah ini merupakan bagian dari ikhtiar untuk meningkatkan sinergitas yang selama ini telah berjalan dengan baik.

“Jajaran Polresta Banyuwangi juga memiliki komitmen yang sama dengan Lapas terhadap pencegahan dan pemberantasan peredaran gelap narkoba. Kerja sama ini menjadi penguat dalam pelaksanaan fungsi preventif untuk melakukan pencegahan,” jelas Rama.

Di kesempatan yang sama, Rama juga menghimbau agar para petugas pemasyarakatan dapat menjalin hubungan emosional yang baik dengan warga binaan. Pendekatan ini, menurutnya, merupakan bagian dari strategi keamanan yang humanis untuk menciptakan situasi yang lebih kondusif.

Sementara itu, Kepala BNNK Banyuwangi, Kombes Pol Faisol Wahyudi berharap agar kerja sama yang terjalin ini dapat terbentuk perubahan perilaku bagi warga binaan yang merupakan penyalahguna narkotika.

“Kami berharap nantinya dengan pendampingan dan asesmen yang menjadi bagian dari poin-poin kerja sama, dapat melahirkan para penyintas narkoba yang dapat menjadi role model di masyarakat. Mereka diharapkan mampu mencegah adanya penyalahgunaan narkotika di lingkungannya setelah kembali ke masyarakat,” terang Faisol. (mam)

1744129950993

Diduga Keracunan MBG Ratusan Siswa Di Banyuwangi Di Larikan Ke Puskesmas 

IMG-20250408-WA0090

Banyuwangi – Ratusan siswa di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Banyuwangi diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi makan bergizi gratis (MBG).

Keracunan makanan tersebut diduga terjadi pada Rabu (22/10/2025). Para siswa mengeluhkan diare, panas, mual, dan mulas sejak kemarin malam.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi, Amir Hidayat mengatakan, secara keseluruhan ada 112 siswa yang mengalami gejala keracunan.

“Mulai semalam kami sudah menerima laporan dan kemudian disusul siang ini, keluhannya gejala diare, panas, mual dan mulas,” kata Amir saat ditemui di MAN 1 Banyuwangi, Kamis (23/10/2025).

Amir menyebut, para siswa yang mengalami gejala keracunan sudah mendapat penanganan medis dari petugas puskesmas setempat. Tim Labkesda dan Balai Karantina Kesehatan l juga diterjunkan langsung di sekolah tersebut.

“Dari total siswa yang mengalami gejala tersebut, secara keseluruhan sudah ditangani, diperiksa, dan diobati oleh tim medis. Hampir semuanya sudah sembuh. Saat ini tinggal empat siswa yang masih dalam perawatan di ruang UKS untuk observasi dan pemantauan,” kata Amir.

Pihaknya berharap mereka bisa pulih dengan cepat dan siswa tidak sampai dirujuk ke rumah sakit.

Amir menambahkan, tim telah melakukan surveilans dan penyelidikan epidemiologi sesuai standar dalam proses penanganan kasus keracunan makanan.

“Kami menurunkan dua tim, untuk melakukan surveilans di sekolah, dan
pemeriksaaan rectal swap, tes usap terhadap peralatan yang ada di SPPG bersangkutan. Sampel makanan sudah dikirim ke laboratorium untuk diperiksa,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah MAN 1 Banyuwangi, Sugeng Maryono mengatakan sudah sebulan lebih sekolahnya menerima MBG. Peristiwa ini merupakan pertama kali terjadi.  “Sudah berjalan 33 hari sampai hari ini,” terangnya. (mam)

1744129950993

Bondowoso Ikuti Tahapan Presentasi dan Wawancara Penilaian Keterbukaan Informasi Publik Jawa Timur

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso – Pemerintah Kabupaten Bondowoso mengikuti tahapan presentasi dan wawancara dalam ajang Monitoring dan Evaluasi (Monev) Keterbukaan Informasi Publik yang diselenggarakan oleh Komisi Informasi Provinsi Jawa Timur, Kamis (23/10/2025).

Tahapan ini merupakan lanjutan dari proses sebelumnya, di mana Komisi Informasi telah melakukan kunjungan lapangan serta penilaian dokumen dan berkas keterbukaan informasi dari 22 kabupaten/kota di Jawa Timur yang lolos ke tahap ketiga.

Wakil Bupati Bondowoso, As’ad Yahya Safi’i, hadir langsung untuk memaparkan strategi, komitmen, dan inovasi keterbukaan informasi publik di Bondowoso. Kehadiran pimpinan daerah ini dinilai penting karena menjadi salah satu indikator penilaian utama dari Komisi Informasi.

“Hari ini dilaksanakan tahapan presentasi dan wawancara terhadap 22 kabupaten/kota. Kita berharap Bondowoso bisa menjadi kabupaten yang informatif,” ujar Wabup As’ad Yahya Safi’i.

Ia menjelaskan, indikator penilaian dalam kegiatan ini terdiri dari tiga aspek, yakni strategi, komitmen, dan inovasi. Masing-masing daerah diminta mempresentasikan capaian dan langkah konkret dalam mendukung keterbukaan informasi publik di wilayahnya.

Menurut Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bondowoso, Gozal Rawan, penilaian ini memberikan bobot tinggi bagi keterlibatan pimpinan daerah.

“Kalau presentasi dibawakan oleh bupati atau wakil bupati, nilainya bisa mencapai 70. Bila dibawakan oleh sekda atau kepala dinas, nilainya turun menjadi 60, bahkan 50 jika di bawahnya lagi. Karena itu kami bersyukur Pak Wakil Bupati bisa hadir langsung,” jelasnya.

Gozal menambahkan, Bondowoso menonjolkan program unggulan di bidang data dan informasi sebagai bagian dari strategi keterbukaan publik. Salah satu inovasi yang diangkat adalah KANDA, sebuah inisiatif yang memastikan setiap kebijakan pemerintah daerah berbasis pada data yang akurat dan transparan.

“Program KANDA ini menjadi wujud nyata komitmen pemerintah daerah dalam menyediakan data dan informasi yang dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan oleh pimpinan,” terangnya.

Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Bondowoso berharap dapat meraih predikat Kabupaten Informatif, sejalan dengan visi Bupati KH. Abdul Hamid Wahid untuk memperkuat transparansi dan akuntabilitas publik di seluruh sektor pemerintahan.

1744129950993

Pemerintah Buka Akses Usul dan Sanggah Data Penerima Bansos Lewat Aplikasi Cek Bansos

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso – Pemerintah membuka akses seluas-luasnya bagi masyarakat untuk mengajukan usulan maupun sanggahan terkait data penerima bantuan sosial (bansos).

Fasilitas ini dapat diakses melalui fitur “Usul dan Sanggah” yang tersedia di aplikasi Cek Bansos milik Kementerian Sosial (Kemensos).

Kepala Dinas Sosial P3AKB Kabupaten Bondowoso, Anizatul Hamidah, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan upaya pemerintah dalam memastikan penyaluran bantuan sosial tepat sasaran.

“Melalui fitur ini, masyarakat bisa memperbaiki ketidaksesuaian data penerima bansos, sekaligus memastikan bantuan diberikan kepada pihak yang benar-benar berhak,” ujar Anizatul, Kamis (23/10/2025).

Apa Itu Menu Usul dan Sanggah?

Mengutip dari laman resmi Indonesia Baik, menu “Usul dan Sanggah” berfungsi untuk memperbaiki data penerima manfaat agar penyaluran bansos semakin akurat.
Melalui fitur ini, warga dapat melakukan dua hal:

1. Memberikan tanggapan (sanggahan) terhadap penerima bantuan yang dinilai tidak layak.

2. Mengusulkan diri sendiri, anggota keluarga, atau warga lain yang dinilai layak mendapatkan bansos.

Syarat Pengajuan Usul/Sanggah

Untuk dapat menggunakan fitur tersebut, warga perlu menyiapkan dokumen berikut:

Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) yang masih berlaku.

Terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) atau Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Dokumen pendukung, seperti Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM), foto rumah, tagihan listrik, atau bukti relevan lainnya.

Alasan pengajuan yang jelas dan didukung data valid.

Cara Mengajukan Usul/Sanggah Secara Online

Masyarakat dapat mengajukan usul atau sanggah melalui aplikasi Cek Bansos dengan langkah-langkah berikut:

1. Unduh aplikasi Cek Bansos di Play Store atau App Store.

2. Registrasi akun menggunakan KTP, NIK, dan KK.

3. Masuk ke aplikasi dengan akun yang telah dibuat.

4. Pilih menu “Usul” atau “Sanggah”.

5. Lengkapi data sesuai identitas diri.

6. Tentukan jenis pengajuan dan sertakan alasan jelas.

7. Unggah dokumen pendukung.

8. Kirim pengajuan dan tunggu proses verifikasi petugas Dinas Sosial.

Selain secara daring, pengajuan juga bisa dilakukan secara offline dengan mendatangi kantor kelurahan atau Dinas Sosial setempat. Warga hanya perlu membawa dokumen yang dibutuhkan dan mengikuti petunjuk petugas.

Anizatul menegaskan bahwa partisipasi masyarakat sangat penting dalam menjaga transparansi dan akurasi data penerima bantuan sosial.

“Kami berharap masyarakat aktif melakukan pengecekan dan memberikan masukan melalui kanal resmi yang telah disediakan. Dengan begitu, penyaluran bansos di Bondowoso bisa lebih adil dan tepat sasaran,” pungkasnya

1744129950993

Simbolis ,Wakil Bupati Bondowoso Serahkan Bantuan kepada Korban Angin Kencang di Kecamatan Binakal

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso — Wakil Bupati Bondowoso secara simbolis menyerahkan bantuan kepada warga terdampak bencana angin kencang di Kecamatan Binakal, Kamis (23/10/2025).

Penyerahan bantuan tersebut dilakukan atas izin dan arahan Bupati Bondowoso, KH. Abdul Hamid Wahid, yang tengah menjalankan tugas di luar kota.

Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati menyampaikan salam hangat dan empati dari Bupati kepada seluruh warga yang terdampak bencana.

Ia berharap bantuan tersebut dapat memberikan semangat serta meringankan beban masyarakat yang mengalami kerusakan rumah akibat terpaan angin.

“Saya datang kesini sudah atas seijin Bupati Bondowoso,untuk memberikan semangat dan bantuan sekedarnya sesuai kemampuan daerah ,”jelasnya.

Sementara itu Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bondowoso, Kristianto Putro Prasojo, menjelaskan bahwa bantuan yang disalurkan berupa sembako, peralatan rumah tangga, kompor, serta bibit tanaman.

Bantuan tersebut diberikan kepada warga yang rumahnya rusak karena tertimpa pohon maupun diterjang angin kencang.

“Jumlah rumah terdampak di Kecamatan Binakal ada 86 rumah. Sementara di Gading Sari terdapat tiga rumah rusak berat, sisanya rusak sedang dan ringan,” ujar Kristianto.

BPBD Bondowoso, lanjutnya, telah berkoordinasi dengan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) untuk menindaklanjuti proses perbaikan dua rumah warga terdampak melalui program bantuan rumah tidak layak huni (RTLH).

Kristianto juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi musim hujan yang mulai melanda wilayah Bondowoso.

“Kami mengingatkan warga agar melakukan langkah-langkah pencegahan, seperti memangkas pohon atau ranting yang berpotensi membahayakan rumah,” pesannya.

Dengan adanya penyaluran bantuan ini, pemerintah daerah berharap masyarakat terdampak dapat segera bangkit dan kondisi lingkungan kembali pulih.

Ditempat yang sama Kepala Dinsos P3AKB bersama PMI juga memberikan bantuan sembako.

“Kita bantu sembako ,apa bilan nanti ada yang membutuhkan pendampingan psikologis kamis siap ,intinya kita siap bersenergi dengan dinas manapun bilandibutuhkan ,”pungkas Anizatil Hamidah.

1744129950993

Sekda Bondowoso Minta Pengawasan Penurunan Harga Pupuk Diperketat

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bondowoso, Fathur Rozi, menegaskan pentingnya pengawasan dalam implementasi kebijakan penurunan harga pupuk sebesar 20 persen. Ia mengingatkan agar tidak ada pihak yang bermain-main dalam pendistribusian maupun penjualan pupuk di lapangan.

“Teman-teman di Dinas Pertanian maupun Dinas Perindustrian dan Perdagangan tentu akan turun langsung untuk melakukan pengecekan, termasuk di kios-kios gas atau pupuk. Jangan sampai harga di lapangan masih lebih tinggi dari yang sudah ditetapkan,” tegas Fathur Rozi, Kamis (23/10/2025).

Menurutnya, meskipun secara umum harga pupuk mulai turun dan ketersediaannya membaik, pemerintah daerah tetap harus memastikan kondisi tersebut benar-benar dirasakan oleh para petani.

“Alhamdulillah, akhir-akhir ini pupuk sudah mulai tersedia dan harganya lebih terjangkau. Ini menunjukkan adanya perbaikan,” ujarnya.

Namun, Fathur Rozi juga meminta agar masyarakat, terutama petani, aktif melaporkan apabila masih menemukan keluhan terkait harga atau distribusi pupuk.

“Sampai saat ini saya belum menerima laporan langsung soal masalah distribusi. Tapi jika ada keluhan dari petani, teman-teman di lapangan bisa segera melakukan pengecekan,” tambahnya.

Pemerintah Kabupaten Bondowoso berkomitmen untuk terus memantau perkembangan harga pupuk, agar kebijakan penurunan harga benar-benar memberikan dampak positif bagi petani dan produktivitas pertanian daerah.

Untuk diketahui sebelumnya Presiden RI Prabowo Subianto mengumumkan penurunan harga pupuk .

Lalu, apa saja jenis pupuk yang mengalami penurunan harga mulai hari ini?

Penurunan ini meliputi seluruh jenis pupuk bersubsidi yang digunakan petani.

Berikut daftarnya:

– Pupuk Urea dari Rp2.250 per kilogram menjadi Rp1.800 per kilogram

– NPK dari Rp2.300 per kilogram menjadi Rp1.840 per kilogram

– NPK kakao dari Rp3.300 per kilogram menjadi Rp2.640 per kilogram

– ZA khusus tebu dari Rp1.700 per kilogram menjadi Rp1.360 per kilogram

– pupuk organik dari Rp800 per kilogram menjadi Rp640 per kilogram

Diharapkan Kebijakan ini langsung dirasakan oleh lebih dari 155 juta penerima manfaat yang terdiri dari petani dan keluarganya di seluruh Indonesia.

1744129950993

Pemkab Bondowoso Tegaskan Komitmen Perangi Judi Online dan Konvensional

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso – Pemerintah Kabupaten Bondowoso menggelar deklarasi sekaligus sosialisasi gerakan Bondowoso Bebas dari Perjudian, baik Online dan Konvensional.

Kegiatan ini menjadi langkah awal komitmen bersama antara pemerintah, lembaga pendidikan, tokoh agama, dan masyarakat dalam mewujudkan lingkungan digital yang sehat dan produktif.

Sekda Bondowoso Fathur Rozi menegaskan bahwa deklarasi ini bukan sekadar seremoni, melainkan gerakan berkelanjutan yang akan disosialisasikan ke berbagai lembaga dan komunitas.

“Sosialisasi tidak berhenti di sini. Kita akan datang ke lembaga-lembaga pendidikan dan organisasi keagamaan agar pesan ini sampai ke masyarakat luas,” ujarnya.

Sekda mengatakan, selain sosialisasi, dibutuhkan pengawasan aktif dari pemerintah daerah. Setiap temuan praktik perjudian akan dilaporkan secara resmi ke kementerian terkait.

“Tugas pemerintah bukan hanya menyosialisasikan, tetapi juga melakukan pengawasan dan melaporkan jika ditemukan pelanggaran. Ini tentu membutuhkan dukungan media dan semua pihak, karena tidak bisa dilakukan sepihak,” tegasnya.

Menurut Sekda, kolaborasi antara pemerintah, tokoh masyarakat, organisasi keagamaan, dan media menjadi kunci keberhasilan gerakan ini.

Ia menekankan pentingnya menghadirkan konten digital yang sehat dan edukatif, sebagai bagian dari upaya membangun masyarakat yang produktif di era digital.

“Kita ingin Bondowoso bebas dari perjudian, baik online maupun offline. Dunia digital kita harus diisi dengan konten-konten yang mendidik dan bermanfaat,” katanya.

Ia juga menyinggung bahwa berdasarkan data Kementerian terkait, sekitar 70 persen pelaku judi online berasal dari kelompok masyarakat dengan pendapatan di bawah Rp5 juta per bulan.

Kondisi ekonomi inilah menurutnya yang kerap menjadi pemicu munculnya praktik perjudian daring di berbagai wilayah, termasuk di desa-desa.

“Justru yang banyak terlibat adalah mereka yang secara ekonomi belum sejahtera. Karena itu, perlu pendekatan pembinaan dan peningkatan kesejahteraan,” jelasnya.

Hingga saat ini, Pemkab Bondowoso belum menerima laporan resmi adanya ASN yang terlibat dalam praktik perjudian online. Namun, pemerintah terus melakukan langkah preventif melalui sosialisasi dan kerja sama lintas sektor.

Ia berharap seluruh elemen masyarakat dapat terlibat aktif dalam gerakan ini.

“Ayo, kita bersama-sama wujudkan Bondowoso yang maju dan bermartabat. Sinergi dan kebersamaan menjadi kunci. Saling mengingatkan, saling menasihati dalam kebaikan. Itulah semangat watawa saubil haqqi watawa saubish shabr,” tegasnya.

Sementara itu ,Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Bondowoso, Gosal Rawan, menjelaskan bahwa pelaksanaan kegiatan deklarasi dan sosialisasi ini berlandaskan pada surat dari Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 500.12.13.1/7.2.05/114.2.2/2025 tanggal 17 Oktober 2025 tentang dukungan dan partisipasi sosialisasi pencegahan judi online.

“Dasar dari pelaksanaan ini adalah surat dari Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur yang menginstruksikan dukungan terhadap upaya pencegahan dan penanggulangan maraknya praktik judi online. Hal ini sejalan dengan komitmen kami di Kabupaten Bondowoso untuk menjaga integritas aparatur dan masyarakat dari dampak negatif judi online maupun konvensional,” ujarnya

Ia menambahkan, kegiatan deklarasi ini tidak hanya berfokus pada pencegahan judi online, tetapi juga menyasar judi konvensional dan bentuk penyimpangan digital lainnya. Melalui kegiatan ini, pemerintah daerah berharap dapat menumbuhkan kesadaran publik tentang bahaya judi serta memperkuat literasi digital masyarakat.

 

 

1744129950993

Pertanian dan Perkebunan Jadi Tulang Punggung Ekonomi Bondowoso

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bondowoso, Fathur Rozi, menegaskan bahwa sektor pertanian dan perkebunan masih menjadi fokus utama pembangunan ekonomi daerah.

Hal itu disampaikannya dalam keterangannya terkait kondisi perekonomian dan arah pembangunan Bondowoso tahun 2025.

Menurutnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Kabupaten Bondowoso memiliki jumlah penduduk sekitar 790 ribu jiwa.

Dengan luas wilayah dan komposisi geografis yang dominan pada lahan pertanian, wajar jika Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) daerah ini bertumpu pada sektor tersebut.

“Secara geografis dan berdasarkan PDRB, masyarakat Bondowoso memang fokus pada pertanian dan perkebunan. Jumlah penduduk kita tidak terlalu banyak, hanya sekitar 790 ribu jiwa,” jelasnya saat dikonfirmasi ,Rabu 22/10/2025 di Hotel Ijen Viuw Bondowoso.

Fathur Rozi mengungkapkan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bondowoso tahun 2025 tercatat sebesar 71,22 poin, masuk kategori tinggi namun masih tergolong “tinggi kecil”. Sementara tingkat kemiskinan menunjukkan penurunan dari 12,60 persen pada tahun 2024 menjadi 12,20 persen pada 2025.

“Artinya, ada kemajuan meski belum signifikan. Ini menjadi pekerjaan bersama untuk terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Komoditas Unggulan Bondowoso

Fathur Rozi menambahkan, sejumlah komoditas unggulan menjadi andalan ekonomi daerah, seperti kopi, tembakau, dan tebu.

“Kopi Bondowoso sudah dikenal luas, bahkan diekspor ke berbagai negara. Produksi kopi kita mencapai sekitar 8.000 ton per tahun,” katanya.

Selain itu, tembakau juga menjadi identitas daerah hingga diabadikan dalam logo Pemerintah Kabupaten Bondowoso.

“Produksi tembakau mencapai 10.000 ton per tahun, sedangkan tebu putih mencapai sekitar 470 ribu ton,” lanjutnya.

Efisiensi Anggaran, Tak Mengurangi Komitmen Pelayanan

Meski menghadapi penurunan anggaran sekitar Rp 95 miliar atau 11 persen pada tahun 2025, Pemkab Bondowoso memastikan efisiensi tersebut tidak akan mengurangi kualitas pelayanan publik.

“Efisiensi bukan berarti mengurangi esensi. Justru menjadi tantangan bagi kita semua bagaimana dalam keterbatasan tetap mampu membangun dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” tegasnya.

Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha dalam memperkuat sektor unggulan serta memperluas pasar produk lokal.

“Kolaborasi ini bukan hanya pilihan, tetapi kebutuhan untuk membangun Bondowoso yang lebih sejahtera dan berdaya saing,” pungkas Fathur Rozi

1744129950993

Wabup Bondowoso Pimpin Apel Hari Santri Nasional 2025: Momentum Kebangkitan Baru Santri Indonesia

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso – Wakil Bupati Bondowoso, As’ad Yahya Safi’i memimpin Apel Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 yang berlangsung khidmat dan penuh semangat di Alun-Alun Ki Bagus Assra, Rabu (22/10/2025).

Peringatan tahun ini terasa istimewa karena menandai satu dekade penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional, sejak pertama kali ditetapkan pada tahun 2015.

Apel yang diselenggarakan dengan nuansa nasionalis dan spiritual tersebut turut dihadiri jajaran Forkopimda, Sekretaris Daerah H. Fathur Rozi, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kepala Bagian Setda, serta seluruh Camat se-Kabupaten Bondowoso.

Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati membacakan pidato Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A. yang berisi pesan agar Hari Santri menjadi momentum emas bagi kebangkitan baru santri Indonesia.

Dengan mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia”, Menteri Agama menegaskan bahwa santri masa kini harus mampu menguasai ilmu agama sekaligus teknologi dan dunia digital.

“Santri sekarang tidak hanya dituntut memahami kitab kuning, tetapi juga harus menguasai teknologi, sains, dan bahasa dunia. Dunia digital harus menjadi ladang dakwah baru yang dimanfaatkan secara maksimal oleh para santri,” demikian isi amanat Menag yang dibacakan Wakil Bupati .

Selain itu, peringatan Hari Santri tahun ini di berbagai daerah juga diawali dengan pembacaan Resolusi Jihad, untuk mengenang kembali semangat perjuangan heroik ulama dan santri pada 22 Oktober 1945 di Surabaya. Resolusi Jihad yang diserukan oleh Nahdlatul Ulama (NU) tersebut menegaskan kewajiban umat Islam dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia sebagai bagian dari jihad fi sabilillah.

Pada kesempatan itu, Wakil Bupati As’ad juga menyampaikan apresiasi kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, atas sejumlah kebijakan yang dinilai berdampak positif bagi pesantren dan santri.

“Kami menyambut baik kebijakan Presiden yang berpihak kepada pesantren, seperti program layanan kesehatan gratis dan pemberian makan bergizi untuk santri di seluruh Indonesia,” ujar Wabup.

Acara apel diakhiri dengan doa bersama dan lantunan sholawat sebagai bentuk rasa syukur atas perjuangan para santri dan ulama yang telah berkontribusi besar bagi kemerdekaan dan kemajuan bangsa.

1744129950993

Sekda Bondowoso Ajak Semua Pihak Bersinergi Bangun Daerah di Tengah Keterbatasan Anggaran

IMG-20250408-WA0090

Bondowoso — Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bondowoso, Fathur Rozi, menegaskan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam memperkuat pembangunan daerah, meskipun pemerintah tengah menghadapi keterbatasan anggaran.

Hal itu disampaikan Sekda dalam kegiatan Penguatan Kelembagaan Bawaslu Kabupaten Bondowoso dengan tema “Pelayanan Informasi Hukum Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) serta Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) untuk Meningkatkan Akses Informasi Publik”, Rabu (22/10/2025) di Hotel Ijen Viuw Bondowoso.

“Bondowoso ini secara geografis memiliki karakter pertanian dan perkebunan yang kuat. PDRB kita juga banyak disumbang dari sektor itu,” ujar Fathur Rozi.

Ia menjelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Bondowoso pada tahun 2025 mencapai sekitar 790 ribu jiwa, dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 71,22 yang masuk kategori tinggi, meskipun masih tergolong “tinggi kecil”.

“Tingkat kemiskinan kita tahun 2024 berada di angka 12,60 persen, dan pada tahun 2025 menurun menjadi 12,20 persen. Penurunan ini menunjukkan arah yang baik, tetapi tantangan kita masih besar,” katanya.

Fokus pada Pertanian dan Perkebunan

Menurut Fathur Rozi, Bondowoso memiliki sejumlah komoditas unggulan di sektor pertanian dan perkebunan. Di antaranya kopi, dengan produksi mencapai lebih dari 8.000 ton per tahun, yang telah menembus pasar ekspor; tembakau sekitar 10.000 ton per tahun; serta tebu sebanyak 470 ribu ton per tahun.

“Logo Pemerintah Kabupaten Bondowoso sendiri memuat daun tembakau, sebagai simbol betapa pentingnya sektor pertanian bagi daerah ini,” ujarnya.

Efisiensi Bukan Hambatan

Sekda juga menyinggung soal efisiensi anggaran tahun 2025, yang mengalami pengurangan sekitar Rp 95 miliar atau sekitar 11 persen dari tahun sebelumnya. Meski demikian, ia menegaskan bahwa kondisi tersebut tidak boleh menjadi penghalang dalam memberikan pelayanan publik.

“Efisiensi bukan hambatan, tapi tantangan bagi kita untuk tetap mampu membangun dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” tegasnya.

Kolaborasi Menjadi Kunci

Fathur Rozi menekankan bahwa sinergi antara pemerintah daerah, media, lembaga pengawas, dan masyarakat sangat penting untuk menjaga stabilitas serta membangun kepercayaan publik.

“Penguatan kelembagaan seperti kegiatan hari ini menjadi salah satu cara menghadirkan kepercayaan masyarakat melalui keterbukaan informasi. Masyarakat berhak mendapatkan informasi yang akurat dan transparan,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan harapan agar dukungan pemerintah pusat, terutama melalui program Inpres Jalan Daerah (IJD), dapat terus berlanjut pada tahun 2026 untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di Bondowoso.

“Pembangunan membutuhkan anggaran dan kebersamaan. Visi Bupati untuk mewujudkan Bondowoso yang unggul, tangguh, berdaya saing global, dan berbudaya akan optimal jika didukung seluruh elemen,” tutur Sekda.

Fathur Rozi mengajak seluruh pihak untuk terus memperkuat semangat kebersamaan.

“Kalau kita bersama, Bondowoso akan maju. Tapi kalau terpecah, yang dirugikan adalah masyarakat. Mari kita mantapkan langkah dan sempurnakan ikhtiar membangun Bondowoso menjadi daerah yang berkah dan berkemajuan,” pungkasnya.

1744129950993
0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Recent Posts

error: Content is protected !! silahkan di menghubungi admin jika ingin copy conten ini ... terima kasih